Kejahatan kriminal melalui media online memang sudah marak terjadi, dan baru baru ini muncul berita viral tentang sebuah virus malware bernama Ransomware "WannaCry".

Apa Itu Ransomware WannaCry?

Ransomeware, adalah sebuah virus malware yang bekerja pada sistem komputer dimana malware tersebut mampu meng-enkripsi/mengunci sebuah sistem beserta file file yang ada di dalamnya. Dan untuk membukanya, dibutuhkan sebuah akses khusus. Sedangkan WannaCry adalah sebuah versi atau sebutan yang sama dengan ransomware, kepanjangan dari WannaCry adalah WanaCrypt0r, dan untuk versinya saatnya yaitu versi 2.0. WannaCry >> WanaCrypt0r 2.0 >> Ransomware WanaCrypt0r 2.0.

Ransomware menjadi viral (diindonesia) karena beberapa hari yang lalu 2 rumah sakit di indonesia tepatnya di jakarta, malware ini berhasil mengunci ribuan data pasien. 

Sebetulnya, ransomware bukanlah jenis malware yang terbaru. Untuk kamu yg sering mengakses Deep Web mungkin ransomware bukanlah hal yang asing lagi. Karena dari situlah awal ransomware muncul. Pada awal kemunculannya (2005), untuk mengakses komputer yang telah terinfeksi biasanya pelaku/pembuat malware akan meminta uang tebusan berupa mata uang virtual yaitu Bitcoin dimana dalam transaksinya tidak memerlukan identitas apapun

Baca Juga : Pengertian Deep Web "Sisi Gelap Dunia Internet" - The Real Internet Underground

Ransomware menyerang komputer dengan sistem yang rentan terinfeksi, salah satunya adalah Windows (Microsoft). Dan untuk komputer yang sering terinfeksi virus ini berlokasi di beberapa negara yaitu US, Inggris, Rusia, Skotlandia, Ukraina, dll. Namun untuk pertama kalinya, Rusia lah yang menjadi sasaran, karena tidak lepas dari awal kemunculannya. Kebanyakan Deep Web (DarkNet) berada di Rusia.

Baca Juga : Apa Itu Bitcoin?

Bagaimana Cara Menghindari Ransomware? 

Ada banyak cara untuk menghindari malware yang satu ini, diantaranya yaitu :

1. Lakukan Filterasi Pada Email
Salah satu caranya yaitu melakukan filtrasi pada email. Karena sebuah malware akan mudah terdeteksi jika berada dalam sebuah situs, maka sebagian besar malware ini disebar luas kan melalui email. Biasanya malware ini berupa file dengan ekstensi .exe, .zip, .msi, atau bahkan tautan aktif (link) yang membawa kita ke situs yang sudah ditanamkan malware yang bertugas membuat komputer kita mengunduh file secara otomatis dibelakang sistem (backdoor).

2. Jangan Install Aplikasi/Program Sembarangan
Tidak hanya melalui Email, namun beberapa malware juga mampu menyembunyikan dirinya dalam sebuah aplikasi/program dari situs penyedia aplikasi. Maka dari itu, jangan coba coba menginstall aplikasi sembarangan jika sumbernya tidak terpercaya.

3. Tampilkan Ekstensi File
Banyak trik untuk menyembunyikan malware ini. Salah satunya adalah memanipulasi ekstensi file. Misal : saat kita menemukan sebuah file "Cara Menghapus Malware.pdf" (seperti gambar dibawah)


Mungkin kalian pikir file berekstensi .pdf adalah sebuah ebook, dan kalian ingin membukanya karena kalian ingin tau cara menghapus sebuah malware. Stop!! Untuk kalian yg masih awam dalam dunia komputer ada baiknya mengecek terlebih dahulu mode apa yang kalian pakai pada ekstensi. Terlihat/Tersembunyi? Pada gambar diatas sebenarnya sedang dalam mode ekstentensi tersembunyi. Dan ekstensi yang sebenarnya adalah .exe


Apabila kita tidak mengecek terlebih dahulu ektensi apa yang akan kita buka, ada kemungkinan ini bisa mengakibatkan komputer kita terinfeksi. Jika saja kita membuka file "Cara Menghapus Malware.pdf" secara otomatis sebuah program akan terinstall dan tentunya bukan sebuah ebook yang akan terbuka.

4. Gunakan Antivirus Dengan Reputasi Yang Baik
Antivirus memang berperan penting dalam sebuah sistem komputer agar tidak mudah terkena infeksi virus berbahaya seperti ransomware. Namun dalam memilih antivirus juga tidak bisa sembarangan, kita harus memilih antivirus dengan reputasi yang baik, up to date, dan terpercaya. Dan khusus untuk menghindari malware pastikan terdapat fitur anti-malware dan software firewall.

5. Update Software
Jangan lupa juga untuk memperbarui sistem/program yang terpasang untuk mengantisipasi. Karena software yang up to date, selalu menjadi cara terbaik untuk menghindari berkembangnya sebuah malware.

6. Jangan Gunakan Koneksi Publik Tanpa Sumber Yang Jelas
Nah yang satu ini bisa juga menjadi celah untuk para pelaku cybercrime. yaitu memanfaatkan jaringan publik. Misalkan saat kamu berada di taman lalu menemukan sebuah jaringan yang terbuka (wifi) tanpa sumber yang jelas. Usahakan jangan tertarik untuk menggunakannya. Hanya karena bisa internetan secara gratis, kamu bisa saja menjadi korban malware. Karena pelaku bisa saja mengirimkan malwarenya ke gadget kamu melalui jaringan tersebut.

7. Backup Data
Cara terakhir ini bukan untuk menghindari malware, namun untuk menjaga jaga apabila kita sudah terlanjur menjadi korban. Kita bisa mem - backup data atau membuat data cadangan secara rutin. Jadi apabila sewaktu waktu gadget yang kita miliki terinfeksi dan terkunci oleh malware, kita tidak perlu khawatir lagi karena sudah memiliki cadangannya.

Nah menurut kalian gimana tentang ransomware? Atau kamu salah satu korbannya? Silahkan tinggalkan pendapat/jawaban kamu dikomentar yaa. Untuk artikel kali ini saya rasa sudah cukup, semoga bermanfaat.. Terima Kasih...